Kerja lembur seringkali tidak terhindarkan baik bagi pekerja kantoran maupun pekerja kreatif lainnya. Jika selama ini Anda selalu menghabiskan waktu dengan lembur, maka sebaiknya evaluasi lagi beban pekerjaan Anda dan bagaimana cara Anda menyelesaikan pekerjaan tersebut. Pasalnya, menurut berita yang dirilis WHO, terlalu sering bekerja secara berlebihan dapat memicu sejumlah penyakit serius seperti penyakit jantung dan stroke.
Penyakit Akibat Kerja Berlebihan
Dilansir dari Cleveland Clinic, sebuah studi yang dilakukan oleh WHO dan ILO menunjukkan bahwa bekerja lebih dari 55 jam per minggu memiliki efek negatif bagi kesehatan. Penelitian tersebut mencatat bahwa di tahun 2016 angka kematian akibat stroke dan penyakit jantung karena bekerja berlebihan telah mencapai 745 ribu jiwa.
Di masa pandemi akibat Covid-19 seperti saat ini dimana banyak perusahaan yang memberlakukan sistem bekerja dari rumah, risiko mengalami sakit akibat kerja berlebihan pun tetap mengintai. Apalagi, bekerja dari rumah membuat batas antara urusan pekerjaan dan urusan pribadi semakin samar. Seringkali orang yang bekerja dari rumah tidak menyadari bahwa setiap hari ia telah bekerja lebih lama dari yang seharusnya.
Sebenarnya, bekerja berlebihan tidak secara langsung dapat membahayakan kesehatan. Namun bekerja berlebihan memicu gaya hidup yang tidak sehat sehingga jika dilakukan terus-menerus dapat menyebabkan munculnya sejumlah penyakit dan membuat Anda memiliki gaya hidup yang tidak sehat. Beberapa masalah kesehatan tersebut antara lain:
1. Kecanduan Alkohol
Dilansir dari Healthline, kerja berlebihan hingga lembur dapat menyebabkan seseorang kecanduan alkohol. Ketika seseorang kelelahan atau stres, mereka membutuhkan stimulan agar merasa rileks dan bersemangat. Ada orang-orang yang memilih minum minuman alkohol untuk membuat tubuh lebih rileks. Tanpa disadari, kebiasaan ini dapat memicu kecanduan alkohol yang dapat merusak kesehatan dalam jangka panjang.
Baca juga mengenai Gejala Burnout, Stres Akibat Pekerjaan di sini
2. Penyakit Kardiovaskular
Kebiasaan lembur atau kerja dalam waktu lebih dari 55 jam seminggu juga dikaitkan dengan peningkatan risiko mengalami penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung dan stroke. Waktu kerja yang banyak dikaitkan dengan kurangnya tidur yang berkualitas, penurunan aktivitas olahraga, kebiasaan duduk terlalu lama, dan sering mengonsumsi kafein dan makanan yang kurang sehat selama lembur. Kebiasaan ini juga berisiko meningkatkan penyakit kardiovaskular.
3. Diabetes Tipe 2
Dalam sebuah studi tahun 2014 yang dipublikasikan di Psyhcosomatic Medicine mengungkapkan bahwa orang yang bekerja dengan beban kerja yang tinggi memiliki risiko 45% lebih tinggi untuk mengalami diabetes dibandingkan dengan orang yang memiliki beban kerja lebih rendah. Risiko diabetes juga bisa meningkat bila Anda tidak memperhatikan makanan yang Anda makan serta tidak berolahraga.
4. Stres dan Gangguan Kesehatan Mental
Kebiasaan bekerja terlalu banyak juga dapat memengaruhi kesehatan mental Anda. Menurut American Institute of Stress, sekitar 75-90% pasien yang mengalami masalah stres mengeluh mengenai masalah pekerjaan yang terlalu berlebihan.
Dilansir dari WebMD, salah satu hal yang memengaruhi kesehatan mental di lingkungan kerja adalah gaji yang buruk dan beban pekerjaan yang cukup banyak. Kondisi ini menyebabkan burnout yang dapat memengaruhi kehidupan sosial, pribadi dan hubungan profesional antar rekan kerja. Di sisi lain, bekerja berlebihan juga dapat menyebabkan gangguan kecemasan dan depresi.
Simak artikel mengenai Meditasi untuk Meredakan Stres di sini
Tanda-Tanda Anda Bekerja Berlebihan
Terkadang karena terlalu fokus menyelesaikan pekerjaan, Anda tidak menyadari bahwa Anda sudah terlalu banyak bekerja. Beberapa tanda Anda bekerja berlebihan antara lain:
- Anda jarang merawat dan memedulikan diri sendiri
- Anda kesulitan mengatur waktu antara pekerjaan dengan kehidupan pribadi
- Selalu khawatir akan performa pekerjaan
- Anda mengalami gangguan fisik seperti mata dan leher lelah, nyeri pinggang, mudah terserang penyakit lambung
- Anda tidak fokus pada pekerjaan
- Anda tetap bekerja di hari libur dan sering merasa tidak puas dan bahagia setelah menyelesaikan pekerjaan
Apabila Anda kerap mengalami tanda-tanda di atas, terutama jika diikuti dengan berbagai masalah kesehatan, maka sebaiknya bicarakan masalah pekerjaan Anda dengan rekan kerja atau bagian personalia. Bila diperlukan, jangan ragu berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater untuk mengatasi masalah yang Anda alami.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya, cek di sini ya!
- dr Hanifa Rahma
de Bellefonds, C. (2017). 7 Red Flags You’re Working Too Much. Available from: https://www.healthline.com/health/working-too-much-health-effects
Cleveland Clinic. (2021). 5 Side Effects of Working Too Much. Available from: https://health.clevelandclinic.org/effects-of-working-too-much/
American Institue of Stress. America’s #1 Health Problem. Available from: https://www.stress.org/americas-1-health-problem
WebMD. (2021). What to Know About Work and Mental Health. Available from: https://www.webmd.com/mental-health/what-to-know-about-work-and-mental-health
WHO. (2021). Long working hours increasing deaths from heart disease and stroke: WHO, ILO. Available from: https://www.who.int/news/item/17-05-2021-long-working-hours-increasing-deaths-from-heart-disease-and-stroke-who-ilo
de Socio, M. (2021). Available from: https://www.healthline.com/health-news/can-too-much-work-increase-your-risk-of-death-what-to-know
Abate, C. (2017). Can You Really Work Yourself to Death?. Available from: https://www.healthline.com/health-news/can-you-really-work-yourself-to-death
Kivimäki, M. et al. (2015). Long working hours and risk of coronary heart disease and stroke: a systematic review and meta-analysis of published and unpublished data for 603 838 individuals. Available from: https://www.thelancet.com/journals/lancet/article/PIIS0140-6736(15)60295-1/fulltext